Semalam sekitar pukul 03 : 20 pagi aku kebangun dari tidur lelap ku dan sempat menulis sebuah tulisan. Aneh, karna selama ini aku nggak bias...
Kita di sebuah Senja
Semoga sayang kan tetap berada linimasa hari, berbahagia untuk semburat jingga di pelupuk langit senja. Hey, aku merindumu. Kau tahu buka...
Aku Menyebutnya Obat
Aku menyukai menulis. Entah mulai kapan. Sama seperti dulu aku menyukai musik. Gitar. Dulu aku pandai memainkannya. Namun selepas seragam...
Hati, coba baca ini deh.
Bukannya aku nggak mau mengerti kamu tapi ingat, udah berapa kali kamu yang nggak mengerti aku kamu minta terus, tanpa mengerti kalau sem...
Melewati Apa Yang Dirasakan
Surat ini untuk yang selalu terasa tapi seakan terlewati. Dirimu pasti akan tersenyum ketika kau membaca ini. Kalau kau ingat. Sudah bera...
Jika nanti
Bagaima jika nanti, kau atau aku tak lagi saling menunggu kabar, membiarkan debar sebab cemas menghilang dalam ketidakpedulian? Bagaiman...
Wasiat patah hati
Secangkir kopi panas menemani siangku saat ini. Lalu lalang orang di depanku pun tak sempat aku hiraukan. Aku berkutat pada kesendirian, ...
Mengistirahatkan Hati. Sembari menanti
Pertama, aku ingin mengucapkan maaf. kedua, aku masih ingin mengucapkan maaf, ketiga masih maaf lagi dan mungkin begitupun untuk kelima da...
Melepasmu
Melepasmu, Seperti dipaksa mencongkel paksa kedua bola mata yang pernah menangkap gambar dirimu Membuat tuli gendang telinga yang dulu...
Benar, aku mencintaimu
Aku mencintaimu. Percayalah saat ini memang kurasakan itu, jangan ragu. Mencintaimu adalah pilihan, saat mengabaikan atau bahkan meningg...
Hampa
Diantara spasi ada jeda, ada apa yang harusnya disitu tak terbaca, atau harusnya memang tak ada. Diantara dua ada satu yang lapang, ruan...
Sepatah kata untuk Ibu
Ibu.. Bila sebuah tulisan yang aku tunjukan untuk mengungkapkan semua isi kebaikanmu, semua kepribadianmu tak akan pernah habis, tak aka...
Terdiam didalam kita
Sebuah awal yang nampak sempurna. Perkenalan saya dengan kamu, mungkin memang tak pernah ada yang menduga. Terjadi begitu saja, tanpa bany...
Aku!
Aku cuma seonggok truk, dan aku tak pernah mengharap kamu melihatku sebagai sebuah mobil mewah dua pintu. Aku hanya tanaman bambu, bahka...
Bagaimana kabar mu, Hati?
Apa kabar, hati? Sudah berlumutkah dirimu tak tersentuh lagi? Sudah tak ada rasakah engkau sejak terakhir cinta tertinggal? Atau Sudah tak...
Langganan:
Postingan (Atom)