Aku menulis ini sambil menyesap secangkir Cappuccino. Sesekali busanya menyisa di bibir atas. Sayang, aku harus mengusapnya sendiri. Yasuda...
Mencoba Kembali Menulis
Setelah sekian lama tak menulis rasanya canggung kembali berhadapan dengan halaman kosong di Microsoft Word. Lembar putih kosong itu kini t...
Kepadanya ingin sekali kukatakan
Dia bilang hatinya terluka. Disakiti oleh orang yang paling disayangi, jawabnya saat kutanya kenapa. Tak kulanjutkan pertanyaanku, cukup...
Teruntuk Ibu
Untukmu ibu Tau kah engkau, aku selalu gemetar ketakutan menghadapi hidup ini? Dan tau kah engkau, aku selalu merasakan kejamnya dipa...
Aku Terlalu Khawatir Terhadapmu
Aku terlalu khawatir terhadapmu. Khawatir jika ada orang lain yang mampu membuatmu tersenyum lebar dibanding aku. Khawatir jika ada orang...
Aku Pergi
Jangan tangisi apa yang pergi Aku pergi, bukan tuk menyakiti Aku pergi, tuk nikmati sepi Aku pergi, tuk jauhi sudut yang kau diami A...
Di dalam kata tanpa kita
Aku lelah. Ingin bersandar, meski sebentar. Jangan bertanya. Aku tak kan lama, pinjamkan bahumu tuk sekedar resapi suasana. Aku tak i...
Langganan:
Postingan (Atom)