Jika nanti


Bagaima jika nanti, kau atau aku tak lagi saling menunggu kabar, membiarkan debar sebab cemas menghilang dalam ketidakpedulian?

Bagaimana jika nanti, kau atau aku yang tak lagi mau menunggu saat salah satu terlambat datang setelah pergi berjanji akan kembali?

Bagaimana jika nanti, kau atau aku berpaling pada yang dulu begitu dianggap tak penting?

Bagaimana jika nanti, kau atau aku mendekat pada keinginan tak lagi ingin dekat agar dengan entah siapa yang jauh bisa makin erat?

Bagaimana jika nanti, kau atau aku yang memutuskan berhenti setelah apa yang selama ini oleh masing-masing kita berusaha terus dijalani?

Bagaimana jika nanti, kau atau aku sampai pada titik menyakini bahwa berpisah adalah yang tepat diantara pilihan lain untuk melanjutkan?

Bagaimana jika nanti, saat cinta benar beralih dari hati, kau atau aku yang akan memperjuangkannya sekali lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar