Dear T...




Dear T,

Entah mengapa belakangan ini aku selalu ingat tentang mu, tentang kita, dulu. Oleh karena itu aku ingin sekali menulis tuisan untukmu. Ya, ini untuk pertama kalinya aku menulis tulisan untuk seorang perempuan yang pernah singgah dan namanya masih terukir jelas di hati, itu kamu T.

Dear T,

Hey, aku lupa menanyakan kabarmu. Apa kabarmu di sana? Baik, bukan? Aku pun begitu. Dan oh, aku (masih) selalu merindumu dan masih sama seperti dulu, tak akan berubah dan berharap tak akan di ubah. Aku yang pernah menyiakanmu karena terlalu cinta, bukan, aku lebih suka menyebutnya sayang. Tapi sayang tidak sesederhana itu dalam hidup, aku kalah dan aku dijauhkan darimu oleh sayang. Orang bodoh macam apa coba aku ini?

Dear T,

Mengenalmu adalah anugerah yang pernah aku sia-siakan. Bodoh, bodoh memang. Seandainya ada penghargaan orang terbodoh sedunia, bolehlah itu disematkan padaku. Terima kasih untuk kamu yang telah banyak mengajarkan hitam putih kehidupan, bekal yang sangat berharga hingga aku menjadi abu-abu seperti sekarang.

Dear T,

Semoga ini bukan tulisan pertama dan terakhirku untukmu. Maaf jika aku terlihat terlalu gugup dalam menuliskanmu.

Dari aku,
Mantan teman hidupmu. ;)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar