Waria menghukum lelaki


Gara-gara kurang hati-hati, sepulang  dari pesta, Kosim yang nyetir mobil pinjeman nyerempet seorang banci. Tadinya kosim mau ngebut melarikan diri, tapi sayang nya mobil dia keburu di sergap serombongan banci –banci lainnya. “kamu gimana sih, sim?” omel kipoy dan empat orang lainnya yang sama-sama jadi penumpang di mobil Cary itu. “Gue nggak sengaja, Poy!”


karena enggak bisa kemana-mana, terpaksalah kosim dan kelima penumpang nyaturun dari mobil. Nego punya nego, ternyata banci-banci ini tidak menuntut gati rugi, asalkan keenam remaja ini mau di hukum. Kalau tidak mau, tentu saja urusan ini harus ke polisi, dan masalah besar buat kosm yang nggak punya SIM.


               “Udahlah.., kita ikutin aja, hukuman apa sih yang banci-banci ini berikan buat kita!” bujuk kosim kepada  kipoy dkk. “Dari pada urusannya panjang ke polisi?”


                Meski ngerundel nggak jelas, akhirnya kipoy dkk bersedia ikut menanggung hukuman akibat perbuatan Kosim. Banci yang diserempet bertolak pinggang dan pasang tampang ganas. Lalu dengan galaknya ia berkata “Hayo semua berbaris dan menghadap saya...!! Copot  celananya, copot kolornya,...”

                Daripada dikeroyok temen-temen banci lainnya, keenam remaja itu menurut. Si banci yang diserempetnya tersenyum senang, kemudian sambil menyentil kemaluan keenam pemuda itu dia berkata gemes,”Nakal...., Nakall..., Naa-kaaaaaal, Naaaakaaaaaaaaaaaaaaaaaaal..!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar